Foto: Gonsa Thundang
Lokasi: sekitaran kota Ruteng
Doaku malam ini menjelma menjadi hujan gerimis, yang mungkin mulai capek setelah menangis lebat seharian dan berteriak-teriak di gang dan di atas atap rumah warga, untuk meneruskan ujud yang paling fasih diucapkan oleh langit kepada bumi.
Dalam ujudnya dia berdoa, " Tuhan, hati kian menggerutu, raga kian menua, dan waktu kian berlari pada malam yang menunggu gadis pagi bersolek di tepi fajar di bagian timur jiwa. Adakah rindu pagi nanti?. Kalau benar demikian, aku akan pulang, tolong selamatkan gelisahku pada ujud doamu malam ini sebelum ragamu mati dan jiwamu berkelana di ujung malam menuju pagi yang baik.