Ujud Doa

Ujud Doa


Ujud Doa

Malam berpulang dan tiba di rumah hati,
lalu tertidur di atas bantal, persis di
sebelah kita, sedangkan pagi belum
berpulang sebelum jam 4 tiba di stasiun
pukul 7, sembari menunggu mentari
terbangun di stasiun kepulangan untuk
berangkat pergi.


Setelah tiba di rumah, dia mengajak kita
yang baru saja terbangun, dibersihkannya
remahan-remahan ketakutan di piring
plastik di atas meja di samping kasurmu,
yang penuh dengan semut
menggerogoti isi kepala.


Ingatan dan ucapan semanis itu,
mudah diingat dan mudah dimakan
semut yang selalu berpapasan
saat pulang meminjam sebutir gula dari
toples gula Mama, yang selalu
disembunyikannya di dalam lemari,
di samping toples kopi Bapa yang paling pahit.


Seperti biasa, kita akan selalu
meninggalkan cucian piring dan gelas
menumpuk di dasar ingatan dapur yang
kotor. Dan itu akan selalu dibersihkan oleh-Nya,
kemudian disimpan pada rak doa yang
paling dekat dengan meja perjamuan
berlimpah ampun dan amin.