Kebahagiaan-Kebahagiaan Kecil yang Sangat Besar


Kebahagiaan-Kebahagiaan Kecil yang Sangat Besar


Kebahagiaan kecil yang terasa sangat besar itu hadir ketika hal yang selama ini kita dambakan akhirnya terwujud dan tercapai dengan jerih payah yang tidak sedikit. Semua itu tentu tidak terlepas dari berbagai dukungan yang terkadang datang melampaui harapan dan perkiraan.

Sabtu, 23 November kemarin, menjadi hari bahagia bagi saya dan 1.106 mahasiswa/i IAIN yang mengikuti wisuda. Di aula Assumpta, milik Gereja Katedral Ruteng, saya mendengar berbagai komentar samar dari para wisudawan yang baru saja memasuki ruangan, didampingi oleh orang tua maupun wali. Ada yang bercerita tentang persiapan semalam yang ramai—ada yang mabuk sopi, karaoke lagu kesayangan, memikirkan konsep foto yang menarik, begadang karena mempersiapkan segalanya, bahkan ada yang sibuk berdiskusi dan memperdebatkan calon lawan politik. Semua itu terdengar sepintas saat saya memasuki ruangan tanpa didampingi siapa pun.

Saya duduk di barisan keempat dari depan, tempat yang diperuntukkan bagi wisudawan dengan predikat cum laude. Namun, di balik selempang bertuliskan cum laude yang membedakan kami, saya merasa ada sekat yang jauh. Toh, setiap dari 1.107 mahasiswa/i yang diwisuda hari itu berhak mendapatkan pujian dan standing ovation dari semua orang.

Acara dimulai secara resmi. Setelah diminta untuk duduk, teman-teman di samping dan belakang saya mulai berbicara dengan suara pelan, membuat saya penasaran. Saya pun bertanya dengan logat Ruteng yang kental, “Ada apa e?” Pertanyaan itu dijawab oleh teman di sebelah saya dengan bahasa daerah, “Elo le kraeng hio peang ga. Ngaceng do ata sehe ata tua dite ho peang,” yang artinya, “Coba kau lihat di luar. Banyak orang tua kita yang berdiri.” Nada bicaranya terdengar kesal.

Sepanjang acara, grup WhatsApp wisudawan FKIP ramai dengan notifikasi, berisi komentar dan protes. Banyak orang tua tidak mendapatkan tempat duduk, bahkan ada yang terpaksa duduk di lantai. Beberapa orang mengirim foto ke grup, sementara yang lain melayangkan protes kepada panitia yang juga tergabung dalam grup tersebut. Tak lama kemudian, muncul berita dengan judul: “Anggaran Rp1,6 Miliar untuk Wisuda FKIP Unika St. Paulus Ruteng Dikeluhkan, Orang Tua Duduk di Lantai.” Berita itu semakin memanaskan suasana grup.

Memang, anggaran wisuda yang bersumber dari biaya sebesar Rp1.500.000 per mahasiswa/i menjadi bahan pertanyaan. Dalam kuitansi hanya tertulis "uang wisuda" tanpa rincian penggunaan. Tidak mengherankan jika banyak wisudawan/i melayangkan protes. Selain itu, pengeras suara baru dipasang ketika ruangan sudah penuh sesak. Padahal, saat gladi resik, panitia sudah menegaskan bahwa setiap wisudawan/i hanya diperbolehkan membawa dua orang pendamping. Seharusnya, panitia telah menyediakan kursi yang cukup—minimal 2.214 kursi. Terlepas dari protes, acara berjalan lancar.

Di tengah pelantikan wisudawan/i, terjadi hal menarik sekaligus tak terduga. Seorang mahasiswa membentangkan bendera bertuliskan “Bersama Rakyat Flores Tolak!!! Industri Geothermal.” Aksi itu memancing respons kaget dari semua yang hadir. Beberapa orang mencoba menegur mahasiswa tersebut. Saya yang duduk di barisan depan justru memberikan tepuk tangan. Bagi saya, aksi itu adalah bentuk protes terhadap kampus dan masyarakat atas sikap diam terhadap berbagai permasalahan yang terjadi di Flores, khususnya di wilayah Poco Leok.

Kebahagiaan-Kebahagiaan Kecil yang Sangat Besar

Setelah acara selesai, suasana semakin ramai. Wisudawan/i saling memberikan salam, sementara halaman parkir dan jalan di sekitar Gereja Katedral Ruteng dipadati kendaraan. Di tengah keramaian, terlihat juga beberapa tim kampanye yang baru saja melangsungkan misa perutusan di gereja yang sama. Kepadatan dan kemacetan tak terelakkan.

Namun, di balik semua itu, terselip momen bahagia yang sulit diungkapkan dengan kata-kata, baik bagi para wisudawan/i maupun orang tua mereka. Satu hal yang ingin saya sampaikan: selamat dan proficiat kepada para wisudawan/i dan keluarga.


Kebahagiaan-Kebahagiaan Kecil yang Sangat Besar

Kebahagiaan-Kebahagiaan Kecil yang Sangat Besar

Kebahagiaan-Kebahagiaan Kecil yang Sangat Besar

Kebahagiaan-Kebahagiaan Kecil yang Sangat Besar

Kebahagiaan-Kebahagiaan Kecil yang Sangat Besar