![]() |
Foto: Gonsa Thundang Lokasi: Jalur satuh arah, samping kantor bupati Manggarai |
Ini merupakan salah satu dari sekian ribu situasi pada salah satu jalan utama di kota kecil yang bernaungkan mendung dan beralaskan genangan air yang turun dari langit. namun, ada kalanya kota ini beralaskan kenangan dan rindu dari sebagian orang yang sudah lama merindukan rumah. terlihat dari postingan orang-orang yang selalu berkata, bahwa kalau kamu ingat kompiang pasti mengingat hujannya Ruteng yang hangat.
Kalau orang Ruteng pasti tau tempat ini di mana. Jalan yang menghubungkan diri kita dan rindu yang jauh menuju jalan pulang ke rumah.
Adapun situasi yang akan mengingatkan bahwa, hujan mengingatkan begitu hangatnya rumah saat hujan di Ruteng. pantas saja, kata Ruteng di awali huruf R yang menjadi rujukan bagi mereka yang rindu untuk mengungkapkan kata “Rumah” pada awalan sapaan saat hujan turun bukan di sini.
Pada akhirnya semua yang jauh akan menyampaikan kalimat guyon yang mede bagi sebagian senior telah pulang dari perjalanan jauh yang entah ke mana. “nanti kami titip hujan sama kopiang em..”. Kalimat ini akan menjadi pemicu yang ampuh untuk meluapkan bergalon-galon air dari balik kelopak matamu yang susah dibendung lagi oleh rindu pada Ruteng atau Rumah.
selamat merindukan hujan yang hagat di Rumah (Ruteng)