Kemarin, akhirnya kami tiba di penghujung halaman rumah di akhir bulan di tahun ini. Hujan lebih sering turun bulan ini, ditambah dengan ramainya pertokoan yang dipenuhi orang-orang yang berbelanja kebutuhan musim hujan yang hangat menjelang akhir tahun. Barang-barang yang paling banyak dibeli adalah bahan-bahan pembuat kue.
Hari-hari belakangan ini menjadi sangat sibuk, dan hujan pun seolah ikut sibuk, memenuhi atap rumah-rumah warga yang selama musim kemarau ini dipenuhi keraguan dan rindu pada tanah yang jauh, dalam dunia yang aman di dekat sini.
Tiba-tiba, sepotong rindu terbang ke hadapan Tuhan. "Tuhan, rindu terasa begitu dekat, namun jarak semakin menjauh di dalam pikiran ini. Bisakah nanti, saat Kau hadir, kami dapat bersua dalam doa di meja makan kami?
Sebab, dari dulu, jumlah piring di meja makan kami selalu berlebih setiap tahunnya namun terasa kurang setiap harinya. Bahkan, Mama selalu mengeluh karena piring-piring selalu kekurangan setiap hari. Belum lagi piring-piring yang selalu menumpuk setiap harinya di dapur, tempat kami mencuci harapan dan sisa piring-piring yang tak sempurna."